body, a, a:hover {cursor: url(http://1.bp.blogspot.com/-EqdSuJ1lQr4/Tsl-wr7TSfI/AAAAAAAAAj4/hBoRlPJy8qM/s300/contoh-cursor.png), progress;
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
RSS

LIKE THIS (◑‿◐)

Say Hello to Riska (◑‿◐)

UTS PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN



SOAL:
1.    Konsep pendidikan telah didefinisikan oleh banyak pakar, yang dapat dipahami hakekat pendidikan dalam arti  luas dan sempit.
       a.     Jelaskan pemahaman Saudara makna hakekat pendidikan dalam arti luas dan sempit tersebut!

     Pendidikan dalam arti luas yaitu proses belajar yang terdiri dari kegiatan pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang terjadi selama proses kehidupan manusia berlangsung dan di dalamnya terdapat proses pengembangan aspek kepribadian manusia yang mencakup pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan, berlangsung seumur hidup.

     Pendidikan dalam arti sempit yaitu proses belajar yang dilakukan di sekolah/lembaga, secara sengaja, terprogram dan terarah, seseorang diposisikan sebagai peserta didik (siswa/mahasiswa) yang kemudian dididik oleh pendidik (guru/dosen).
       b.    Mengapa Saudara sebagai calon pendidik mempelajari ilmu pendidikan?

1.      Untuk menentukan ciri-ciri manusia yang ingin dicapai melalui praktik pendidikan (pengetahuan tentang deskripsi objek pendidikan).
2.      Untuk mengetahui cara yang baik dalam mengolah objek pendidikan sesuai tujuan pendidikan.
3.      Untuk mengantisipasi/mengatasi gangguan-gangguan yang terjadi dalam proses pendidikan.
4.      Sebagai dasar/acuan dalam melaksanakan proses pendidikan.


2.    Dalam teori pendidikan hakekat manusia dibedakan dalam empat dimensi kemanusiaan.
       a.     Jelaskan keempat dimensi kemanusiaan tersebut!

1.      Manusia sebagai makhluk individu
Pengertian manusia sebagai makhluk individu yaitu bahwa manusia itu bersifat unik/khas. Manusia dipandang sebagai subjek yang memiliki hak asasi untuk menjadi dirinya sendiri . Setiap manusia yang dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk menjadi berbeda dari yang lain atau menjadi dirinya sendiri. Hal ini merupakan keunikan/kekhasan/bentuk individual seseorang. Karena adanya individualitas itu setiap orang mempunyai kehendak, perasaan, cita-cita, kecenderungan, semangat dan daya tahan yang berbeda-beda. Setiap manusia memiliki kepribadian unik yang tidak dimiliki oleh orang lain.
2.      Manusia sebagai makhluk sosial
Pada hakikatnya manusia dilahirkan dalam kehidupan sosial yang saling bersinggungan dengan orang lain serta di dalamnya terdapat unsur memberi dan menerima. Dalam praktiknya manusia membutuhkan orang lain untuk hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri. Setiap orang melakukan interaksi dan komunikasi untuk mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya.
3.      Manusia sebagai makhluk susila
Manusia sebagai makhluk susila bahwa budi nurani manusia secara apriori adalah sadar nilai dan pengabdi norma-norma. Manusia mengetahui nilai-nilai (baik/buruk) untuk berlaku dalam masyarakat.
4.      Manusia sebagai makhluk religius
Manusia sebagai makhluk religius bahwa manusia sadar akan adanya Tuhan, adanya pencipta. Manusia percaya bahwa mereka hidup karena diciptakan, terdapat suatu kekuatan besar sang pencipta yang dapat menciptakan manusia serta alam dan isinya.

       b.    Bagaimana implikasi pemahaman keempat dimensi kemanusiaan tersebut terhadap praktik pendidikan?

1.      Manusia sebagai makhluk individu
   Dalam konteks pendidikan, manusia sebagai peserta didik dipandang sebagai subjek yang berarti peserta didik mempunyai hak asasi untuk menjadi dirinya sendiri. Pendidik tidak berkewenangan untuk memaksakan kehendaknya kepada peserta didik karena agar sesuai dengan konsep manusia sebagai makhluk individu serta memungkinkan untuk pengembangan kreativitas peserta didik. Contohnya peserta didik bebas memilih ekstrakurikuler di sekolah berdasarkan minat dan bakat yang dimiliki.
2.      Manusia sebagai makhluk sosial
Dalam konteks pendidikan manusia selain sebagai makhluk individu juga diposisikan sebagai makhluk sosial (monodualisme). Pendidikan bertugas untuk menempatkan kedua kutub dikotomis tentang manusia agar seimbang, sehingga eksistensi manusia sebagai subjek tidak menghilang. Manusia secara bersama-sama belajar, saling mengembangkan dan meningkatkan bakat serta potensi yang dimiliki bersama teman di lingkungan sekolahnya. Contohnya peserta didik belajar bersama dengan teman sekolah di sekolah.
3.      Manusia sebagai makhluk susila
Pendidikan pada hakikatnya adalah penanaman nilai. Selain itu, pendidikan sifatnya normatif dalam pengertian positif. Manusia yang bersusila mampu memposisikan dirinya sebagai peserta didik yang baik dalam sekolah, mampu menaati dan melaksanakan norma-norma di sekolah sehingga tercipta hubungan baik antar anggota/warga sekolah. Contohnya berlaku baik dan sopan terhadap guru dan teman di sekolah.
4.      Manusia sebagai makhluk religi
Sebagai makhluk religi, manusia mempercayai adanya Tuhan sebagai sang pencipta. Sehingga segala tindak-tanduknya didasari oleh nilai-nilai ke-Tuhan-an yang dimiliki. Dalam dunia pendidikan juga ditanamkan nilai-nilai religius kepada para peserta didik guna memperkuat keimanan mereka. Contohnya peserta didik melaksanakan sholat berjamaah di sekolah.

3.    Penyelenggaraan pendidikan dalam rangka mencapai harkat kemanusiaan yang utuh didasarkan atas landasan atau titik pijak pendidikan.
       a.     Jelaskan peran penting landasan atau titik pijak pendidikan dalam operasionalisasi penyelenggaraan pendidikan.

1.    Landasan filosofi pendidikan berperan :
a.      Sebagai fondasi dalam pelaksanaan pendidikan yang bergayut dengan sistem nilai.
         Sistem nilai merupakan pandangan seseorang tentang sesuatu terutama berkaitan dengan ati kehidupan (pandangan hidup). Pandangan hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila. Landasan pendidikan dalam operasionalisasi penyelenggaraan pendidikan harus berlandaskan Pancasila dan diarahkan membentuk manusia Indonesia yang Pancasialis sejati.
b.      Sebagai pedoman perbuatan dan tingkah laku.
         Pedoman merupakan dasar manusia dalam melakukan suatu hal. Landasan pendidikan dalam operasionalisasi penyelenggaraan pendidikan adalah Pancasila, maka pebuatan dan tingkah laku pun berdasarkan Pancasila.        
2.    Landasan sosiologis pendidikan berperan untuk membantu proses interaksi sosial.
Landasan sosiologi pendidikan berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masyarakat. Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Dalam penyelenggaraannya, pendidikan sosiologis pendidikan mempunyai peranan untuk membantu peserta didik untuk dapat bersosialisasi dengan baik.
3.    Landasan kultural pendidikan berperan untuk menciptakan peradaban di masa depan.
Pendidikan dapat dikonsepkan sebagai proses budaya manusia. Kegiatannya dapat  berwujud sebagai upaya yang dipikirkan, dirasakan, dan dikehendaki manusia. Pendidikan merupakan proses budaya, yakni berturut-turut mengambil peran, sehingga menghasilkan peradaban masa lampau dan mengambil peran di masa kini serta mampu menciptakan peradaban di masa depan. Pendidikan sebagai proses upaya pemeliharaan dan berperan dalam membangun peradaban dan pendidikan tidak terbatas pada benda-benda yang tampak, melainkan juga gagasan, ide, dan perasaan.
4.    Landasan psikologi pendidikan berperan untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai tahapan usia perkembangannya.
Di dalam landasan psikologi pendidikan dibahas mengenai berbagai informasi tetang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu. Dalam pelaksanaan pendidikan, landasan ini sangat berperan penting karena pendidik dapat menggunakan cara yang tepat dalam proses pendidikan sehingga tujuan pendidikan dapat dicapai.
5.    Landasan ilmiah dan teknologi pendidikan berperan untuk membentuk manusia yang sadar IPTEK.
6.    Sebagai titik tolak dalam menetapkan tujuan, isi, kurikulum, dan pelaksanaan pendidikan

c.    Jelaskan pemahaman Saudara terhadap landasan  ilmiah dan teknologi pendidikan.

Landasan ilmiah dan teknologi pendidikan dapat memberikan dan mewarisi peserta didik untuk mengembangkan iptek sebagai suatu proses dalam menyelesaikan suatu masalah, serta menghasilkan suatu produk teknologi yang berguna dalam dunia pendidikan maupun lainnya.

4.    Proses pendidikan tidak lepas dari pengaruh lingkungan pendidikan yang mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
       a.     Bagaimanakah perbedaan ketiga lingkungan tersebut ditinjau dari tujuan, materi, dan subyek yang terlibat.

1.      Lingkungan keluarga
Tujuan      : membentuk karakter dan potensi anak, serta mengembangkan potensi anak dalam skala yang masih sempit.
Materi       : pendidikan prenatal (kearifan lokal), pendidikan pasca natal (pendidikan karakter dan kepribadian, moral, religi).
Subjek      : anak, orang tua.
2.      Lingkungan sekolah
Tujuan      : mengembangkan potensi anak lebih luas, mengembangkan kemampuan akademis.
Materi       : pendidikan karakter dan bakat, pendidikan akademik.
Subjek      : pendidik, peserta didik.
3.      Lingkungan masyarakat
Tujuan      :  mengembangkan segala potensi dan bakat yang dimiliki, memenuhi segala kebutuhan dan tuntutan hidup dalam masyarakat.
Materi       : sosialisasi, kerja sama, tanggunga jawab.
Subjek      : anak, masyarakat.

       b.    Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh faktor biologis/pembawaan dan fakor lingkungan. Bagaimanakah implikasi dari teori tersebut terhadap pelaksanaan proses pendidikan?

   Faktor biologis/pembawaan merupakan faktor alami yang dibawa oleh manusia sejak lahir. Faktor ini dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik, misalnya seseorang yang merupakan keturunan orang cerdas/jenius dari orang tuanya maka orang tersebut dapat dengan mudah berkembang, baik dalam hal bakat maupun pengetahuannya, bisa saja orang tersebut menjadi anak berprestasi di sekolah. Tentunya ini sangat membantu dalam proses pendidikannya.
   Faktor lingkungan  juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik. Faktor ini berasal dari luar seseorang, bisa berasal dari masyarakat sekitarnya, dan teman bermain. Lingkungan yang baik akan memberikan dampak positif bagi perkembangan anak serta mempermudah/mendorong/mendukung proses pendidikannya, dan sebaliknya lingkungan yang tidak baik dapat menghambat perkembangan dan pendidikan anak. Contohnya seseorang yang hidup dalam lingkungan perjudian, bisa saja orang itu membawa perilaku di lingkungannya ke dalam proses pendidikan sehingga hal ini melanggar norma serta dapat menghambat proses pendidikan.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Adi mengatakan...

Assalammualaikum, Salam Kenal Mba Riska. .

Posting Komentar

WRITES HERE (◑‿◐)