body, a, a:hover {cursor: url(http://1.bp.blogspot.com/-EqdSuJ1lQr4/Tsl-wr7TSfI/AAAAAAAAAj4/hBoRlPJy8qM/s300/contoh-cursor.png), progress;
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
RSS

LIKE THIS (◑‿◐)

Say Hello to Riska (◑‿◐)

PENGANTAR ILMU BUDAYA - TUJUH UNSUR KEBUDAYAAN



UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

1.  Sistem Religi dan Upacara Keagamaan
Sistem religi merupakan suatu paham/kepercayaan yang dianut oleh orang/masyarakat yang berhubungan dengan sang pencipta. Kepercayaan telah ada sejak kehidupan pada masa lampau, hal ini dimulai dengan adanya paham-paham seperti animisme, dinamisme, dan totenisme. Animisme berarti paham kepercayaan terhadap arwah nenek moyang yang dijadikan sebagai sesembahan. Dinamisme berarti kepercayaan bahwa pada benda-benda tertentu baik benda hidup atau mati bahkan juga benda-benda ciptaan (seperti tombak dan keris) mempunyai kekuatan gaib dan dianggap bersifat suci. Totemisme berarti kepercayaan menghormati binatang-binatang tertentu untuk dipuja dan dianggapnya seketurunan. Seiring berkembangnya zaman dan peradaban manusia, muncul bermacam-macam kepercayaan atau yang sering disebut sebagai agama. Di Indonesia sendiri terdapat 5 macam agama yang telah ditentukan oleh pemerintah, a.l: Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Katolik. Karena terdapat beraneka ragam kepercayaan di dalam masyarakat, maka muncul perbedaan-perbedaan tentang tata cara beribadah serta alat-alat upacara yang digunakan dalam upacara keagamaan.
Contoh nyata yang terlihat dalam maasyarakat Gunungmujil, yaitu daerah asal saya adalah ketika bulan Ramadhan tiba, masyarakat penganut agama islam berbondong-bondong untuk mendirikan tarub di masjid dan mushola yang akan dijadikan sebagai tempat sholat tarawih. Sehari sebelum pelaksanaan puasa ramadhan, masyarakat membuat daftar pemberi makan berbuka untuk diberikan ke masjid/mushola untuk orang-orang yang berbuka puasa. Pemberi makan berbuka puasa biasanya adalah penduduk di sekitar masjid/mushola. Selain itu, kegiatan rutin yang dilakukan bersama setelah melaksanakan sholat tarawih adalah tadaruz al-qur’an bagi para remaja, ibu-ibu, dan bapak-bapak pengajian, serta ngaji iqro bagi para anak kecil yang belum ebta iqro. Kegiatan lain adalah syukuran yang dilaksanakan ketika katam al-qu’an selama bulan puasa ramadhan. Katam bersama merupakan acara yang sangat menarik dan menyenangkan, karena pada saat itu tadaruz al-qur’an dalam 1 juz telah dilalui, selain itu para ibu dan remaja membawakan makanan kecil berupa kue bolu, snack, nasi kuning, dan softdrink sebagai hidangan. Setelah memasuki lebaran idul fitri, para warga saling bersilaturrahim dan berjabat tangan sesudah melaksakan sholat ied, dengan membentuk suatu lingkaran besar secara terpisan antara kaum laki-laki dan kaum perempuan. Setelah itu para warga melakukan open house, dalam open house ini tidak hanya umat muslim yang saling berkunjung ke rumah-rumah tetangga, tetapi umat non muslim juga melaksanakan open house. Walaupun di desa saya terdapat beberapa umat agama yang berbeda, tetapi rasa saling menghormati antar umat beragama sangat tinggi, hal ini yang menjadikan desa saya tenteram, damai, dan sejahtera.

2.     Sistem dan Organisasi Kemasyarakatan
Masyarakat merupakan suatu kesatuan/kumpulan dari beberapa orang di dalam suatu kelompok. Organisasi masyarakat yang paling dekat adalah keluarga. Karakter dan tingkah laku manusia, serta pengenalan norma yang paling dini berasal dari keluarga. Masyarakat yang bersifat luas mencakup seluruh orang di suatu daerah, telah ada sejak jaman dulu. Hal ini dapat kita lihat dari jaman purba saat masa berburu dan meramu. Orang-orang berkelompok dan saling embantu satu sama lain untuk mencari dan memenuhi kebutuhan hidup mereka. Contoh sistem dan organisasi kemasyarakatan yang terdapat di desa saya yaitu, ronda malam yang diadakan setiap malam hari oleh masyarakat desa. Mereka saling bergantian berkeliling desa setiap malam untuk menjaga keamanan dan ketertiban desa. Tetapi budaya ronda malam telah pudar dan sekarang jarang dilakukan oleh para kaum laki-laki di desa. Ronda malam yang dilakukan dan masih bertahan saat ini adalah kegiatan ronda yang dilakukan para perangkat desa. Mereka bergantian tiap malam datang ke balai desa untuk menjaga wilayah desa khususnya di daerah sekitar balai desa. Selain itu diadakannya kerja bakti rutin setiap minggu, biasanya kerja bakti dilakukan 1 bulan sekali mengingat aktifitas masyarakat desa yang sibuk bekerja. Biasanya kerja bakti dipimpin oleh kadus di setiap RW. Hal ini bertujuan agar seluruh daerah di desa dapat dikoordinir dengan baik. Kerja bakti lebih sering dilaksanakn oleh para bapak dan remaja laki-laki, ibu-ibu dan remaja perempuan bertugas menyiapkan makanan ringan dan air minum. Tidak jarang juga seluruh warga baik laki-laki ataupun perempuan, remaja laki-laki ataupun remaja perempuan, serta anak-anak saling bekerja sama melaksanakn kerja bakti.

3.      Sistem Pengetahuan
Pengetahuan merupakan dasar terciptanya kebudayaan. Manusia berfikir untuk menciptakan, mengembangkan, melestarikan, dan memajukan kebudayaan. Pengetahuan merupakan bagian yang penting dalam hal tersebut. Pengetahuan diberikan pertama kali saat masih anak-anak yaitu diberikan oleh orang tua. Orang tua mengajarkan ahlak, norma, serta nilai-nilai yang baik di dalam masyarakat. Selain pengetahuan yang bersumber dari orang tua, pengetahuan juga didapat dari sekolah, masyarakat, dsb. Contoh pengetahuan yang didapat dari belajar di luar rumah/di masyarakat adalah kegiatan mengaji yang diadakan di mushola tempat saya tinggal untuk anak-anak yang ingin belajar membaca iqro, membaca al-qur’an, dan belajar mengenai agama islam. Kegiatan mengaji biasanya dilaksanakan satu minggu 5 kali yaitu hari senin, selasa, rabu, kamis, dan sabtu. Kajian yang diberikan adalah pengetahuan mengenai agama dan nilai-nilai yang berhubungan dengan agama. Pengajar adalah para remaja dan orang tua serta uztad/uztadzah yang mampu mengajarkan ilmu agama. Dari kegiatan mengaji ini, para anak serta murid yang belajar mendapatkan ilmu agama selain yang didapat dari orangtua.

4.     Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang diperlukan untuk menyampaikan pesan dari pemberi pesan kepada penerima pesan. Dengan adanya bahasa maksud dan tujuan akan dapat tersampaikan. Gunungmujil merupakan salah satu desa yang terdapat di kabupaten kebumen. Masyarakat gunungmujil menggunakan bahasa ngoko sebagai bahasa sehari-hari. Tak jarang didapati masyarakat yang menggunakan bahasa krama untuk berkomunikasi dengan orang lain. Masyarakat yang menggunakan bahasa krama biasanya adalah oaring-orang yang sudah sepuh ataupun keluarga tertentu yang menganut kesopanan tinggi. Selain itu, masyarakat kebumen khususnya juga dikenal sebagai masyarakat ngapak. Hal ini dapat dilihat dari dialek yang diucapkan orang-orang kebumen saat berbicara. Baik bahasa ngoko/kromo/dialek ngapak, bagi kami warga gunungmujil tahu dan paham saat berkomunikasi.

5.     Kesenian
Kesenian merupakan hasil karya manusia dalam berbudaya. kesenian yang biasanya dipertunjukkan di desa saya yaitu “eblek” atau sering dikenal dengan kuda lumping, wayang kulit, serta “ketoprak atau wayang orang. Kesenian ini biasanya dipertunjukkan saat ulang tahun desa ataupun saat ada warga yang mengadakan acara khitanan/perkawinan. Para pelakon/pemain kesenian ini adalah warga desa gunungmujil sendiri, atau warga desa tetangga, dan bisa juga mengundang grup kesenian dari luar daerah.

6.     Sistem Mata Pencaharian Hidup
Mata pencaharian hidup adalah pekerjaan/kegiatan yang dilakukan orang untuk mendapatkan penghasilan sebagai pemenuhan kebutuhan hidup. Gunungmujil merupakan daerah dataran rendah yang cuacanya normal. Hujan tepat pada waktunya dan musim kemarau tepat pada waktunya. Masyarakat gunungmujil bermata pencaharian sebagai petani, bagi mereka yang tidak punya sawah biasanya bekerja sebagai “tukang bawon/tukang tandur/tukang daud” ini merupakan jenis pekerjaan yang dilakukan di sawah. Tak jarang mereka bekerja bekerja di pabrik dekat desa atau bekerja sebagai seorang pedagang. Gunungmujl terkenal dengan hasil panen padi, kedelai, dan kacang hijau sehingga, masyarakat banyak yang bekerja sebagai “tukang tempur” atau penjual padi, “pedagang kecambah” atau orang-orang yang menjual kecambah kedelai/kacang hijau. Biasanya mereka berjualan di rumah sendiri ataupun di pasar. Pedagang kecambah di daerah saya biasanya merupakan pedagang turun temurun, dalam satu keluarga biasanya setiap anggota keluarga yang sudah berkeluarga berdagang kecambah, mereka telah mempunyai pelanggan tetap sehingga memudahkan dalam pemasaran produk.

7.     Sistem Teknologi dan Peralatan
Teknologi dan peralatan merupakan sarana pendukung yang digunakan orang untuk membantu melakukan aktifitas/pekerjaan. Penduduk desa gunungmujil sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Dulu aktifitas bertani dilakukan secara menual dengan tenaga manusia secara keseluruhan. Para petani mencurahkan segala tenaga untuk bertani. Alat-alat yang digunakanpun sangat sederhana misalnya cangkul untuk mencangkul tanah agar rata dan tambah subur, arit/sabit untuk menyabit tanaman padi yang telah menguning, tampah untuk menyaring padi/kacang/kedelai yang masih tercampur batu kecil/kotoran kecil,dsb. Sekarang masyarakat gunungmujil telah mendesain alat sendiri yang digunakan untuk membantu mereka saat proses bertani. Alat ini disebut rontok padi. Bahan bakar rontok padi adalah bensin. Alat ini digunakan untuk memisahkan padi hasil panen dari batang dan daunnya, selain itu untuk memisahkan kacang hijau dari kulitnya, dsb. Dengan adanya alat ini  masyarakat tak perlu mengeluarkan banyak tenaga karena pekerjaan berat mereka telah teratasi.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

WRITES HERE (◑‿◐)