body, a, a:hover {cursor: url(http://1.bp.blogspot.com/-EqdSuJ1lQr4/Tsl-wr7TSfI/AAAAAAAAAj4/hBoRlPJy8qM/s300/contoh-cursor.png), progress;
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
RSS

LIKE THIS (◑‿◐)

Say Hello to Riska (◑‿◐)

PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT



A.     Deskripsi Dinamika Masyarakat Indonesia
Dilihat dari perspektif pendidikan, dalam masyarakat terdapat empat sumber masalah, yaitu:
1.      Rendahnya kesadaran multikultual
2.      Penafsiran otonomi daerah yang masih lemah
3.      Kurangnya sikap kreatif dan produktif
4.      Rendahnya kesadaran moral dan hukum
Di pihak lain, konstruk masyarakat masa depan yang ditenggarai secara kuat oleh
1.      semangat Bhineka Tunggal Ika yang benar,
2.      sistem sosial yang mengakar pada masyarakat,
3.      ekonomi berorientasi pasar dengan perspektif global,
4.      serta perlunya moralitas hukum yang dijunjung tinggi.
Keempat hal tersebut mengiindikasikan orientasi pembangunan yang mengutamakan kepentingan mayoritas yang berimplikasi pada perlunya peningkatan SDM, peningkatan aktivitas sektor ekonomi, pengembangan kreativitas dan produktivitas, dan pengembangan hati nurani.
Masyarakat Indonesia baru adalah masyarakat yang harus memiliki karakteristik tersebut yang ditandai dengan menyatunya kepentingan masyarakat dengan kepentingan negara,tentu saja untuk mewujudkan Masyarakat Indonesia Baru.yang demikian sangat diperlukan strategi yang tepat untuk menyentuh aspek struktural (tatanan infra struktur sosial) dan aspek kultural (nilai-nilai budaya yang cocok) dan dinamika proses perkembangan masyarakat.
Dalam perkembangan global, pendidikan sangat berperan untuk mewujudkan Masyarakat Indonesia Baru. Visi pendidikan nasional menurut Tilaar (1998) adalah pendidikan yang mengutamakan kemandirian dan keunggulan yang menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan yang berdasarkan nilai-nilai universal dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Visi trsebut membutuhkan waktu untuk mengimplementasikannya. Sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Misi abadi pendidikan nasional adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa” yang ditempuh melalui pembelajaran dan pembudayaan bangsa dan masyarakat indonesia agar setiap insan indonesia berpendidikan,berbudaya,cerdas,berakar kuat pada moral dan budaya serta berkeadilan sosial
Sedangkan menurut GBHN tahun 1999, misi pendidikan  nasional  lima tahun mendatang adalah: Terwujudnya sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh ahklak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan bertanggungjawab, memiliki keterampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan mutu manusia Indonesia.
Misi tersebut dibagi menjadi 3 yaitu:
1)      Misi jangka pendek:
o   Penuntasan program pendidikan yang terganggu oleh krisis yakni wajib belajar 9 tahun yang bermutu.
o   Pengembangan kapasitas kelembagaan pendidikan.
o   Pengembangan program yang mengarah pada penguatan Iptek.
2)       Misi jangka menengah:
o   Memantapkan dan mengembangkan dan melembagakan secara berkelanjutan apa yang telah dirintis dalam misi jangka pendek.
o   Perbaikan aspek kelembagaan dan manajerial.
o   Pemberdayaan masyarakat dan sistem pendidikan.
o   Perbaikan substansi yang terkandung dalam sistem pendidikan nasional.
3)      Misi jangka panjang:
o   Pembudayaan dan pemberdayaan sistem baru dengan iklim serta proses pendidikan yang demokratis.
o   Memperdulikan mutu yang ditempatkan dalam perspektif global.
B.     Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan
Dinamika social adalah menganalisa proses-proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan termasuk lapangan penellitian ilmu Antropologi dan sosiologi.
Konsep-Konsep belajar kebudayaan oleh warga bersangkutan yaitu :
·         Internalisasi yaitu prosses panjang sejak manusia dilahirkan sasmpai ia hampir  meninggal, dimana ia belajar menanamkan dalam kepribadian segala perasaan (dosa, bersalah, malu) hasrat (mempertahankan hidup, bergaul, meniru)
Contoh ; bayi menangis yaitu adanya perasaan puas tidak puas, disusui dan diselimuti terpenuhi kepuasaan, lambat laun secara sadar si bayi telah belajar untuk tidak hanya mengalami, tetapi juga mengetahui cara bagaimana mendatangkan rasa puas ialah dengan menangis.
·         Socialisasi yaitu pengenalan kehidupan pada mahluk baru; bayi/ lingkungan baru, proses sosialisasi ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan social yang bersangkutan. Contoh ; bayi yang lahir di lingkungan keluarga yang berpendidikan tinggi cenderung pola fikir anak/bayi tersebut akan berbeda dengan anak yang dilahirkan pada keluarga yang pendidikannya rendah.
·         Enkulturasi (Pembudayaan) mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat-adat, serta norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaan.
Contoh; meniru berbagai macam tindakan, diinternalisasikan dengan kepribadian.
Adapun bentuk-bentuk pergeseran atau perubahan yang mempengaruhi perekmbangan social dan kebudayaan :
Proses Evolusi Sosial
a.       Proses berulang-ulang (recurrent process)  yaitu pentimpangan adat dan norma pada individu atau masyarakat tertentu yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga masyarakat tidak dapat mempertahankan adatnya lagi.
b.      Proses menentukan arah (directional process) yaitu mempelajari sejarah perkembangan kebudayaan manusia dalam jangka waktu yang panjang dan merekonstruksi kembali sejarah perkembangan seluruh umat manusia.
Proses terjadinya pergeseran atau perubahan kebudayaan, akan mengalami proses perubahan. Dalam hal ini, faktor-faktor pendukung terjadinya perubahan kebudayaan terdiri dari:
Faktor Intern 
Faktor intern berarti terjadinya perubahan dari dalam kebudayaan masyarakat itu sendiri karena adanya:
·         Pembaharuan / inovasi
Inovasi yaitu suatu proses pembaharuan dari pengunaan sumber-sumber alam, energi dan modal, pengaturan baru dan tenaga kerja dan pengunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem proses yang menghasilkan produk-produk baru.





                                                      Discovery yaitu suatu penemuan dari unsur          
                                         kebudayaan yang baru

   Inovasi 

                                                     Invention yaitu proses discovery apabila    
                                       Masyarakat sudah mengakui, menerima, dan 
                                       menerapkan penemuan baru itu.

Inovasi merupakan proses kebudayaan yang lebih cepat artinya lebih cepat (artinya lebih cepat kelihatan daripada suatu proses evolusi kebudayaan) dimana inovasi merupakan proses evolusi, bedanya inovasi adalah individu –individu bersifat aktif, sedangkan evolusi adalah individu- individu bersifat pasif bahkan sering bersifat negatif.
·         Pendorong penemuan baru
Faktor yang mendukung yaitu :
1.      kesadaran individu akan kekurangan kebudayaan
2.      mutu dari keahlian dari suatu kebudayaan
3.      sistem perangsang bagi aktivitas mencipta dalam masyarakat
Faktor Ekstern         
            Faktor ini terjadi akibat akibat adanya perubahan yang terjadi dari luar kebudayaan masyarakat tesebut, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut, antara lain:
·         Proses difusi (mengirimkan menyebarkan ke semua arah)
    1. Penyebaran manusia yaitu perkembangan manusia purna dari berburu berubah sampai sekarang.
    2. Penyebaran unsur-unsur kebudayaan melalui:
ü  secara simbolik dimana kebudayaan yang satu dengan lainnya hampir tidak berubah
ü  pemasukan secara damai  “penetration pacifique” yaitu unsur-unsur kebudayaan asing dibawa oleh para pedagang masuk ke dalam kebudayaan penerima dengan tidak disengaja dan tanpa paksaan.         
Oleh para pedagang berbeda dengan penyiar agama pemasukan agama yang dilakukan oleh para penyiar agama itu berlangsung dengan sengaja dan kadang dengan paksa perang dan penaklukan.
·         Akulturasi dan Pembauran
Akulturasi yaitu masuknya kebudayaan baru tanpa menghilangkan kebudayaan lama/sebelumnya
·         Asimilasi yaitu proses yang timbul bila ada:
ü  golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.
ü  saling bergaul langsung secara intensiv untuk waktu yang lama
ü  kebudayaan golongan tadi berubah sifatnya yang khas dan juga unsur- unsur    masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur  kebudayan campuran.


                                                                 Golongan Mayoritas

               Asimilasi 

                                                                 Golongan Minoritas

Golongan minoritas yang mengubah sifat khas dari unsure-unsur kebudayaan dan menyesuaikan dengan kebudayaan dari gologan mayoritas sehingga lambat laun kehilangan kepribadiaan kebudayaan dan masuk dalam kebudayaan mayoritas.

C.     Perkiraan Perkembangan Masyarakat Masa Depan
·      Masyarakat masa depan/Masyarakat Indonesia Baru/Masyarakat Madani/civil society merupakan masyarakat yang dicita-citakan setelah era reformasi, menyangkut kehidupan public, peran mass media, peran asosiasi-asosiasi professional, serikat buruh, dan lain-lain sehingga bersifat dinamis dan mengandung elemen kepentingan social warga negara dan masyarakatnya.
·      Masyarakat masa depan adalah masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh IPTEK. Perubahan yang cepat itu mempunyai karakteristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan.  Beberapa diantaranya akan dibahas sebagai berikut :
1.      Kecenderungan globalisasi makin kuat.
Beberapa kecenderungan globalisasi sebagai berikut :
a.       Bidang IPTEK yang mengalami perkembangan yang semakin dipercepat utamanya penggunaan berbagai teknologi canggih.
b.      Bidang ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi global tanpa mengenal batas-batas negara.
c.       Bidang lingkungan hidup telah menjadi bahan pembicaraan dalam berbagai pertemuan internasional.
d.      Bidang pendidikan dalam kaitannya dengan identitas bangsa termasuk budaya nasional dan budaya-budaya nusantara.
2.      Perkembangan IPTEK yang makin cepat
Terdapat serangkaian kegiatan pengembangan dan pemanfaatan Iptek, yakni :
a.       Penelitian dasar (basic research)
b.      Penelitian terapan (applied research)
c.       Pengembangan teknologi (technological development)
d.      Penerapan  teknologi
3. Perkembangan Arus Komunikasi yang Semakin Padat dan Cepat
Salah satu perkembangan IPTEK yang luar biasa adalah yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi. Kemajuan itu telah mendorong perubahan masyarakat dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.
·      Menurut Sastraprateja,SJ. (1999) Masyarakat Indonesia Baru itu merupakan suatu visi yang memuat secara implisit dan eksplisit: (1) suatu kritik atas situasi yang ada, (2) suatu gambaran alternativ mengenai masyarakat tanpa aspek-aspek negatif. Oleh karena itu, visi masyarakatbaru yang dicita-citakan biasanya muncul pada saat timbul situasi ketidakpuasan akan situasi yang ada dan dirasakan perlunya perubahan, reformasi atau revolusi.
·      Sastraprateja,SJ. (1999) menjelaskan bahwa salam masyarakat Indonesia baru yang dicita-citakan paling tidak harus memiliki tiga komponen kebutuhan dasar yang lain, antara lain : (1) kebutuhan untuk terus menguasai lingkungan, baik lingkungan fisik, lingkungan social, termasuk di dalamnya kebutuhan untuk tetap survive, (2) kebutuhan akan komunikasi baik dengan sesamanya maupun deengan tradisi dan masa lalunya, (3) kebutuhan untuk lepas dari berbagai kungkungan yang menghambat aktualisasi dirinya baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat.
·      Antisipasi Terhadap Masyarakat Masa Depan
1.      Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Kualitas manusia yang dibutuhkan memiliki tiga ciri utama
a.       Manusia yang sadar IPTEK         
b.      Manusia kreatif
c.       Manusia yang memiliki solidaritas – etis
2.      Pendidikan Masa Depan
Untuk mengantisipasi masa depan, Tilaar menyebutkan ada 10 kecenderungan pengembangan sistem pendidikan Nasional meliputi :
a.              Pemerataan pendidikan
b.              Kurikulum yang relevan dengan pembangunan nasional
c.              Proses belajar mandiri
d.             Tenaga pendidikan yang profesional
e.              Pendidikan dan pelatihan yang terpadu
f.               Pendidikan tinggi sebagai patner in progress
g.              Pendidikan berkelanjutan
h.              Pembiayaan yang memadai
i.                Partisipasi masyarakat
j.                Manajemen pendidikan yang efektif.
3.   Menguasai Teknologi
4.   Mengubah Kecenderungan
Untuk mengubah kecenderungan masa depan yang perlu dilakukan adalah :
a.       Pembatasan pertumbuhan industri negara maju, atau menciptakan pertumbuhan batas dengan teknologi
b.      Meningkatkan ekoteknologi untuk mengendalikan pemanasan global dan pencemaran ligkungan.
c.       Rehumanisasi IPTEK
d.      Desentralisasi teknologi dan dualisasi penghidupan
e.       Penggantian paradigma dengan mengembangkan nilai to be dan bukan to have
5.      Revitalisasi dan modernisasi pemahaman agama 
D.      Alternatif Masyarakat Pendidikan dalam Kaitannya dengan Perkembangan Masyarakat
Pada dasarnya hubungan antara individu dan dengan masyarakatnya berkisar pada suatu model atau hubungan antara penguasa, yang dikuasai, cara untuk mencapai tujuan bersama, dan tujuan itu sendiri. Dalam konsep ini potensi individu harus dikembangkan, tanpa mengembangkan potensi yang ada penguasa tidak akan dapat menciptakan keadilan yang dicita-citakan.
Dalam mengamati masyarakat di sekelilingnya, yaitu masyarakat barat, Harold Lasswell dalam Miriam Budiardjo (1978:33) memperinci delapan nilai dalam berkelompok dan dalam hubungannya antar manusia, yaitu: (1)Kekuasaaan, (2)Pendidikan/penerangan (enlightenment), (3)Kekayaan (wealth), (4)Kesehatan (well-being), (5)Keterampilan (skill), (6)Kasih sayang (affection), (7)Kejujuran (rectitude) dan Keadilan (rechtschapenheid) dan (8)Keseganan, respek.
Di dalam mengembangkan kehidupan yang demokratis kita ingin membangun sistem hukum yang nasional yang terbuka bagi tatanan global, mengakomodasikan hukum adat, hukum agama yang berlaku serta menormalisasikan hokum ketatanegaraan yang berlaku dengan menjunjung tinggi supremasi hukum.
Menurut Atho Mudzar, terdapat 6 elemen pokok yang menjadi ciri dari masyarakat Indonesia yang dicita-citakan, yaitu:
1.      Prinsip mengembangkan dan menegakkan kedaulatan rakyat
Pada struktur politik hal ini harus ditandai dengan kuatnya kedudukan dan peranan lembaga-lembaga perwakilan atau permusyawaratan rakyat baik pada tingkat pusat maupun daerah. Sedangkan pada tingkat infrastruktur politik hal tersebut harus ditandai oleh kuatnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik, kuatnya peranan media massa, kuatnya peranan partai-partai politik, terbukanya kesempatan luas bagi kegiatan-kegiatan sosial, serta semakin menurunnya peranan lembaga militer aktif di luar bidang pertahanan dan keamanan negara.
2.      Prinsip mengembangkan dan menegakkan hukum dan keadilan
Pada tingkat supra struktur hal ini harus ditandai dengan mandirinya lembaga tinggi negara judikatif, kuatnya moral penegak hukum serta kuatnya kontrol sosial masyarakat dalam setiap upaya penegakan hukum.
3.      Prinsip pengembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Masyarakat Indonesia Baru yang bercita-citakan haruslah masyarakat yang maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, karena hanya dengan itu kita dapat berpartisipasi bahkan mengambil peluang-peluang dari proses globalisasi yang ada,
4.      Prinsip pengembangan pluralisme masyarakat seperti halnya masyarakat-masyarakat urban dan industri, masyarakat Indonesia Baru akan ditandai dengan pluralisme masyarakat baik dari segi ras, suku, agama, maupun golongan.
5.      Prinsip pengembangan masyarakat berwawasan lingkungan
Pembangunan masyarakat Indonesia Baru harus bersifat berkelanjutan, karena itu harus senantiasa memperhatikan kelestarian lingkungan alam dan keharmonisan lingkungan sosial.


6.      Prinsip pengembangan masyarakat berketuhanan Yang Maha Esa
Masyarakat Indonesia Baru harus tetap percaya kepada Tuhan YME, karena hanya dengan itu kehidupan manusia di dunia ini akan mempunyai arti dan hanya dengan itu pula kita mempunyai sumber etika dan mooral yang luhur.

Pada awal pertumbuhannya, pendidikan diartikan sebagai proses sosialisasi, yang berupa proses transfer nilai dan pengetahuan dan dalam perkembangannya pendidikan dimaknai sebagai proses persekolahan, maka titik fokus studi pendidikan adalah kegiatan proses belajar mengajar. Pendidikan haruslah bersinergi dengan bidang-bidang kehidupan, politik, ekonomi, hukum, dan budaya dalam arti terbatas.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

WRITES HERE (◑‿◐)