A. Deskripsi Dinamika Masyarakat
Indonesia
Dilihat dari perspektif pendidikan, dalam masyarakat
terdapat empat sumber masalah, yaitu:
1.
Rendahnya kesadaran
multikultual
2. Penafsiran
otonomi daerah yang masih lemah
3. Kurangnya
sikap kreatif dan produktif
4.
Rendahnya kesadaran
moral dan hukum
Di pihak lain, konstruk masyarakat masa depan yang
ditenggarai secara kuat oleh
1.
semangat Bhineka Tunggal Ika yang
benar,
2. sistem
sosial yang mengakar pada masyarakat,
3. ekonomi
berorientasi pasar dengan perspektif global,
4.
serta perlunya moralitas hukum yang
dijunjung tinggi.
Keempat hal tersebut
mengiindikasikan orientasi pembangunan yang mengutamakan kepentingan mayoritas
yang berimplikasi pada perlunya peningkatan SDM, peningkatan aktivitas sektor
ekonomi, pengembangan kreativitas dan produktivitas, dan pengembangan hati
nurani.
Masyarakat Indonesia baru adalah
masyarakat yang harus memiliki karakteristik tersebut yang ditandai dengan
menyatunya kepentingan masyarakat dengan kepentingan negara,tentu saja untuk
mewujudkan Masyarakat Indonesia Baru.yang demikian sangat diperlukan strategi
yang tepat untuk menyentuh aspek struktural (tatanan infra struktur sosial) dan
aspek kultural (nilai-nilai budaya yang cocok) dan dinamika proses perkembangan
masyarakat.
Dalam perkembangan global,
pendidikan sangat berperan untuk mewujudkan Masyarakat Indonesia Baru. Visi
pendidikan nasional menurut Tilaar
(1998) adalah pendidikan yang mengutamakan kemandirian dan keunggulan yang
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan yang berdasarkan nilai-nilai universal
dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Visi trsebut membutuhkan waktu untuk
mengimplementasikannya. Sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Misi abadi pendidikan
nasional adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa” yang ditempuh melalui
pembelajaran dan pembudayaan bangsa dan masyarakat indonesia agar setiap insan
indonesia berpendidikan,berbudaya,cerdas,berakar kuat pada moral dan budaya
serta berkeadilan sosial
Sedangkan menurut GBHN tahun 1999,
misi pendidikan nasional lima tahun mendatang adalah: Terwujudnya
sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh
ahklak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin
dan bertanggungjawab, memiliki keterampilan serta menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam rangka mengembangkan mutu manusia Indonesia.
Misi tersebut dibagi menjadi 3 yaitu:
1) Misi jangka
pendek:
o
Penuntasan program pendidikan yang
terganggu oleh krisis yakni wajib belajar 9 tahun yang bermutu.
o
Pengembangan kapasitas kelembagaan
pendidikan.
o
Pengembangan program yang mengarah
pada penguatan Iptek.
2)
Misi jangka menengah:
o
Memantapkan dan mengembangkan dan
melembagakan secara berkelanjutan apa yang telah dirintis dalam misi jangka
pendek.
o
Perbaikan aspek kelembagaan dan
manajerial.
o
Pemberdayaan masyarakat dan sistem
pendidikan.
o
Perbaikan substansi yang terkandung
dalam sistem pendidikan nasional.
3)
Misi jangka panjang:
o
Pembudayaan dan pemberdayaan sistem
baru dengan iklim serta proses pendidikan yang demokratis.
o
Memperdulikan mutu yang ditempatkan
dalam perspektif global.
B. Dinamika Masyarakat dan
Kebudayaan
Dinamika social adalah menganalisa
proses-proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan termasuk lapangan
penellitian ilmu Antropologi dan sosiologi.
Konsep-Konsep belajar kebudayaan oleh warga
bersangkutan yaitu :
·
Internalisasi yaitu prosses panjang
sejak manusia dilahirkan sasmpai ia hampir
meninggal, dimana ia belajar menanamkan dalam kepribadian segala
perasaan (dosa, bersalah, malu) hasrat (mempertahankan hidup, bergaul, meniru)
Contoh
; bayi menangis yaitu adanya
perasaan puas tidak puas, disusui dan diselimuti terpenuhi kepuasaan, lambat
laun secara sadar si bayi telah belajar untuk tidak hanya mengalami, tetapi
juga mengetahui cara bagaimana mendatangkan rasa puas ialah dengan menangis.
·
Socialisasi
yaitu pengenalan kehidupan pada mahluk baru; bayi/ lingkungan baru, proses
sosialisasi ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan social yang
bersangkutan. Contoh
;
bayi yang lahir di lingkungan keluarga yang berpendidikan tinggi cenderung pola
fikir anak/bayi tersebut akan berbeda dengan anak yang dilahirkan pada keluarga
yang pendidikannya rendah.
·
Enkulturasi
(Pembudayaan) mempelajari dan menyesuaikan alam
pikiran serta sikapnya dengan adat-adat, serta norma, dan peraturan-peraturan
yang hidup dalam kebudayaan.
Contoh;
meniru berbagai macam tindakan, diinternalisasikan dengan kepribadian.
Adapun bentuk-bentuk pergeseran atau perubahan yang mempengaruhi
perekmbangan social dan kebudayaan :
Proses Evolusi Sosial
a. Proses
berulang-ulang (recurrent process)
yaitu pentimpangan adat dan norma pada individu atau masyarakat tertentu
yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga masyarakat tidak dapat
mempertahankan adatnya lagi.
b. Proses
menentukan arah (directional process) yaitu mempelajari sejarah
perkembangan kebudayaan manusia dalam jangka waktu yang panjang dan
merekonstruksi kembali sejarah perkembangan seluruh umat manusia.
Proses terjadinya pergeseran atau
perubahan kebudayaan, akan mengalami proses perubahan. Dalam hal ini,
faktor-faktor pendukung terjadinya perubahan kebudayaan terdiri dari:
Faktor
Intern
Faktor
intern berarti terjadinya perubahan dari dalam kebudayaan masyarakat itu
sendiri karena adanya:
·
Pembaharuan
/ inovasi
Inovasi yaitu suatu proses
pembaharuan dari pengunaan sumber-sumber alam, energi dan modal, pengaturan
baru dan tenaga kerja dan pengunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan
adanya sistem proses yang menghasilkan produk-produk baru.
Discovery yaitu suatu penemuan dari unsur
kebudayaan yang baru
Inovasi
Invention
yaitu proses discovery apabila
Masyarakat sudah mengakui, menerima, dan
menerapkan penemuan baru itu.
Inovasi
merupakan proses kebudayaan yang lebih cepat artinya lebih cepat (artinya lebih
cepat kelihatan daripada suatu proses evolusi kebudayaan) dimana inovasi
merupakan proses evolusi, bedanya inovasi adalah individu –individu bersifat
aktif, sedangkan evolusi adalah individu- individu bersifat pasif bahkan sering
bersifat negatif.
·
Pendorong penemuan baru
Faktor yang mendukung yaitu :
1.
kesadaran individu akan
kekurangan kebudayaan
2.
mutu dari keahlian dari suatu
kebudayaan
3. sistem
perangsang bagi aktivitas mencipta dalam masyarakat
Faktor
Ekstern
Faktor
ini terjadi akibat akibat adanya perubahan yang terjadi dari luar kebudayaan
masyarakat tesebut, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut, antara
lain:
·
Proses
difusi (mengirimkan menyebarkan ke semua arah)
- Penyebaran manusia yaitu
perkembangan manusia purna dari berburu berubah sampai sekarang.
- Penyebaran unsur-unsur kebudayaan
melalui:
ü secara
simbolik dimana kebudayaan yang satu dengan lainnya hampir tidak berubah
ü pemasukan
secara damai “penetration pacifique”
yaitu unsur-unsur kebudayaan asing dibawa oleh para pedagang masuk ke dalam
kebudayaan penerima dengan tidak disengaja dan tanpa paksaan.
Oleh para pedagang berbeda dengan
penyiar agama pemasukan agama yang dilakukan oleh para penyiar agama itu
berlangsung dengan sengaja dan kadang dengan paksa perang dan penaklukan.
·
Akulturasi
dan Pembauran
Akulturasi
yaitu masuknya kebudayaan baru tanpa menghilangkan kebudayaan lama/sebelumnya
·
Asimilasi
yaitu proses yang timbul bila ada:
ü golongan
manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.
ü saling
bergaul langsung secara intensiv untuk waktu yang lama
ü kebudayaan
golongan tadi berubah sifatnya yang khas dan juga unsur- unsur masing-masing berubah wujudnya menjadi
unsur-unsur kebudayan campuran.
Golongan Mayoritas
Asimilasi
Golongan Minoritas
Golongan minoritas yang mengubah sifat
khas dari unsure-unsur kebudayaan dan menyesuaikan dengan kebudayaan dari
gologan mayoritas sehingga lambat laun kehilangan kepribadiaan kebudayaan dan
masuk dalam kebudayaan mayoritas.
C.
Perkiraan
Perkembangan Masyarakat Masa Depan
· Masyarakat masa depan/Masyarakat
Indonesia Baru/Masyarakat Madani/civil
society merupakan masyarakat yang dicita-citakan setelah era reformasi,
menyangkut kehidupan public, peran mass
media, peran asosiasi-asosiasi professional, serikat buruh, dan lain-lain
sehingga bersifat dinamis dan mengandung elemen kepentingan social warga negara
dan masyarakatnya.
· Masyarakat masa depan adalah
masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh IPTEK. Perubahan yang cepat itu
mempunyai karakteristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri
masyarakat di masa depan. Beberapa diantaranya akan dibahas sebagai
berikut :
1. Kecenderungan globalisasi makin
kuat.
Beberapa kecenderungan globalisasi
sebagai berikut :
a.
Bidang IPTEK yang mengalami perkembangan yang semakin
dipercepat utamanya penggunaan berbagai teknologi canggih.
b. Bidang ekonomi yang mengarah ke
ekonomi regional dan atau ekonomi global tanpa mengenal batas-batas negara.
c. Bidang lingkungan hidup telah
menjadi bahan pembicaraan dalam berbagai pertemuan internasional.
d. Bidang pendidikan dalam kaitannya
dengan identitas bangsa termasuk budaya nasional dan budaya-budaya nusantara.
2.
Perkembangan IPTEK yang makin cepat
Terdapat serangkaian kegiatan
pengembangan dan pemanfaatan Iptek, yakni :
a.
Penelitian dasar (basic research)
b.
Penelitian terapan (applied research)
c.
Pengembangan teknologi (technological development)
d.
Penerapan teknologi
3. Perkembangan Arus Komunikasi yang
Semakin Padat dan Cepat
Salah satu perkembangan IPTEK yang
luar biasa adalah yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi. Kemajuan itu
telah mendorong perubahan masyarakat dari masyarakat industri ke masyarakat
informasi.
· Menurut
Sastraprateja,SJ. (1999) Masyarakat Indonesia Baru itu merupakan suatu visi
yang memuat secara implisit dan eksplisit: (1) suatu kritik atas situasi yang
ada, (2) suatu gambaran alternativ mengenai masyarakat tanpa aspek-aspek
negatif. Oleh karena itu, visi masyarakatbaru yang dicita-citakan biasanya
muncul pada saat timbul situasi ketidakpuasan akan situasi yang ada dan
dirasakan perlunya perubahan, reformasi atau revolusi.
· Sastraprateja,SJ.
(1999) menjelaskan bahwa salam masyarakat Indonesia baru yang dicita-citakan
paling tidak harus memiliki tiga komponen kebutuhan dasar yang lain, antara
lain : (1) kebutuhan untuk terus menguasai lingkungan, baik lingkungan fisik,
lingkungan social, termasuk di dalamnya kebutuhan untuk tetap survive, (2)
kebutuhan akan komunikasi baik dengan sesamanya maupun deengan tradisi dan masa
lalunya, (3) kebutuhan untuk lepas dari berbagai kungkungan yang menghambat
aktualisasi dirinya baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat.
· Antisipasi
Terhadap Masyarakat Masa Depan
1.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Kualitas manusia yang dibutuhkan memiliki tiga ciri utama
a.
Manusia yang sadar IPTEK
b. Manusia kreatif
c. Manusia yang memiliki solidaritas –
etis
2.
Pendidikan Masa Depan
Untuk mengantisipasi masa depan,
Tilaar menyebutkan ada 10 kecenderungan pengembangan sistem pendidikan Nasional
meliputi :
a.
Pemerataan pendidikan
b.
Kurikulum yang relevan dengan pembangunan nasional
c.
Proses belajar mandiri
d.
Tenaga pendidikan yang profesional
e.
Pendidikan dan pelatihan yang terpadu
f.
Pendidikan tinggi sebagai patner in progress
g.
Pendidikan berkelanjutan
h.
Pembiayaan yang memadai
i.
Partisipasi masyarakat
j.
Manajemen pendidikan yang efektif.
3. Menguasai
Teknologi
4. Mengubah Kecenderungan
Untuk mengubah kecenderungan masa depan yang perlu dilakukan
adalah :
a.
Pembatasan pertumbuhan industri negara maju, atau
menciptakan pertumbuhan batas dengan teknologi
b.
Meningkatkan ekoteknologi untuk mengendalikan pemanasan
global dan pencemaran ligkungan.
c.
Rehumanisasi IPTEK
d.
Desentralisasi teknologi dan dualisasi penghidupan
e.
Penggantian paradigma dengan mengembangkan nilai to be
dan bukan to have
5. Revitalisasi dan modernisasi
pemahaman agama
D.
Alternatif
Masyarakat Pendidikan dalam Kaitannya dengan Perkembangan Masyarakat
Pada
dasarnya hubungan antara individu dan dengan masyarakatnya berkisar pada suatu
model atau hubungan antara penguasa, yang dikuasai, cara untuk mencapai tujuan
bersama, dan tujuan itu sendiri. Dalam konsep ini potensi individu harus
dikembangkan, tanpa mengembangkan potensi yang ada penguasa tidak akan dapat
menciptakan keadilan yang dicita-citakan.
Dalam
mengamati masyarakat di sekelilingnya, yaitu masyarakat barat, Harold Lasswell
dalam Miriam Budiardjo (1978:33) memperinci delapan nilai dalam berkelompok dan
dalam hubungannya antar manusia, yaitu: (1)Kekuasaaan, (2)Pendidikan/penerangan
(enlightenment), (3)Kekayaan (wealth), (4)Kesehatan (well-being),
(5)Keterampilan (skill), (6)Kasih sayang (affection), (7)Kejujuran (rectitude)
dan Keadilan (rechtschapenheid) dan (8)Keseganan, respek.
Di
dalam mengembangkan kehidupan yang demokratis kita ingin membangun sistem hukum
yang nasional yang terbuka bagi tatanan global, mengakomodasikan hukum adat,
hukum agama yang berlaku serta menormalisasikan hokum ketatanegaraan yang
berlaku dengan menjunjung tinggi supremasi hukum.
Menurut
Atho Mudzar, terdapat 6 elemen pokok yang menjadi ciri dari masyarakat
Indonesia yang dicita-citakan, yaitu:
1. Prinsip
mengembangkan dan menegakkan kedaulatan rakyat
Pada
struktur politik hal ini harus ditandai dengan kuatnya kedudukan dan peranan
lembaga-lembaga perwakilan atau permusyawaratan rakyat baik pada tingkat pusat
maupun daerah. Sedangkan pada tingkat infrastruktur politik hal tersebut harus
ditandai oleh kuatnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan
publik, kuatnya peranan media massa, kuatnya peranan partai-partai politik,
terbukanya kesempatan luas bagi kegiatan-kegiatan sosial, serta semakin
menurunnya peranan lembaga militer aktif di luar bidang pertahanan dan keamanan
negara.
2. Prinsip
mengembangkan dan menegakkan hukum dan keadilan
Pada
tingkat supra struktur hal ini harus ditandai dengan mandirinya lembaga tinggi
negara judikatif, kuatnya moral penegak hukum serta kuatnya kontrol sosial
masyarakat dalam setiap upaya penegakan hukum.
3. Prinsip
pengembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Masyarakat
Indonesia Baru yang bercita-citakan haruslah masyarakat yang maju dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi, karena hanya dengan itu kita dapat berpartisipasi
bahkan mengambil peluang-peluang dari proses globalisasi yang ada,
4. Prinsip
pengembangan pluralisme masyarakat seperti halnya masyarakat-masyarakat urban
dan industri, masyarakat Indonesia Baru akan ditandai dengan pluralisme
masyarakat baik dari segi ras, suku, agama, maupun golongan.
5. Prinsip
pengembangan masyarakat berwawasan lingkungan
Pembangunan
masyarakat Indonesia Baru harus bersifat berkelanjutan, karena itu harus
senantiasa memperhatikan kelestarian lingkungan alam dan keharmonisan
lingkungan sosial.
6. Prinsip
pengembangan masyarakat berketuhanan Yang Maha Esa
Masyarakat
Indonesia Baru harus tetap percaya kepada Tuhan YME, karena hanya dengan itu
kehidupan manusia di dunia ini akan mempunyai arti dan hanya dengan itu pula
kita mempunyai sumber etika dan mooral yang luhur.
Pada
awal pertumbuhannya, pendidikan diartikan sebagai proses sosialisasi, yang
berupa proses transfer nilai dan pengetahuan dan dalam perkembangannya
pendidikan dimaknai sebagai proses persekolahan, maka titik fokus studi
pendidikan adalah kegiatan proses belajar mengajar. Pendidikan haruslah
bersinergi dengan bidang-bidang kehidupan, politik,
ekonomi, hukum, dan budaya dalam arti terbatas.
0 komentar:
Posting Komentar