A. Pengertian
Membaca
Menurut
Ederson (1972:209), membaca adalah proses penyandaian kembali dan pembacaan
sandi.
Menurut
Hodgson (1960:43-44), membaca adalah suatu proses yang dilakukan dan
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui kata-kata atau bahasa tulis.
Menurut
Haryadi (2006:4-5), membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
termasuk di dalam retorika seperti keterampilan berbahasa lainya (berbicara dan
menulis).
B. Jenis-jenis
Membaca
1. Membaca
Nyaring dan Membaca dalam Hati
Membaca nyaring merupakan suatu
aktivitas atau kegiatan yang digunakan sebagai alat bagi guru, murid ataupun
pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta
memahami informasi, pikiran, dan perasaan seorang pengarang (Tarigan 2008:23).
Ketrampilan yang dituntut
dalam membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaranya adalah :
a.
menggunakan ucapan yang tepat,
b.
menggunakan frase yang tepat,
c.
menggunakan intonasi suara
yang wajar,
d.
dalam posisi sikap yang baik,
e.
menguasai tanda-tanda baca,
f.
membaca dengan terang dan
jelas,
g.
membaca dengan penuh perasaan,
ekspresif,
h.
membaca dengan tidak
terbata-bata,
i.
mengerti serta memahami bahan
bacaan yang dibacanya,
j.
kecepatan bergantung pada bahan
bacaan yang dibacanya,
k.
membaca dengan tanpa terus-menerus
melihat bahan bacaan,
l.
membaca dengan penuh
kepercayaan pada diri sendiri.
Membaca
nyaring merupakan proses mengkomunikasikan isi bacaan (dengan nyaring) kepada
orang lain. Karena tujuan utamanya mengkomunikasikan isi bacaan, maka si
pembaca bukan hanya dituntut harus mampu melafalkan dengan suara nyaring
lambing-lambang bunyi bahasa saja, melainkan juga dituntut harus mampu
melakukan proses pengolahan agar pesan-pesan atau muatan makna yang terkandung
dalam lambing-lambang bunyi bahasa tersebut dapat tersampaikan secara jelas dan
tepat oleh orang-orang yang mendengarnya.
Tujuan akhir
yang diharapkan dari membaca nyaring adalah kefasihan: mampu menggunakan ucapan
yang tepat, membaca dengan jelas dan tidak terbata-bata, membaca dengan tidak
terus-menerus melihat pada bahan bacaan, membaca dengan menggunakan intonasi
dan lagu yang tepat.
Membaca dalam hati merupakan kegiatan pembaca untuk
menyandikan dan memahami lambang-lambang bunyi bahasa tanpa mengeluarkan suara.
Tujuan utama membaca dalam hati adalah memperoleh pemahaman. Pembaca
berkeinginan memahami isi bacaan secara menyeluruh.
Ketrampilan yang dituntut
dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:
a.
membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak,
tanpa ada desis apapun,
b.
membaca tanpa ada gerakan-gerakan
kepala,
c.
membaca lebih cepat dibandingkan
dengan membaca nyaring,
d.
tanpa menggunakan jari atau
alat lain sebagai penunjuk,
e.
mengerti dan memahami bahan
bacaan,
f.
dituntut kecepatan mata dalam membaca,
g.
membaca dengan pemahaman yang
baik,
h.
dapat menyesuaikan kecepatan
dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan.
Dalam
kehidupan sehari-hari, dibandingkan dengan membaca nyaring, membaca dalam hati
lebih praktis dan ekonomis. Membaca dalam hati dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja.
2.
Membaca Ekstensif dan Membaca
Intensif
Membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak
mungkin teks dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Membaca ekstensif sering disinonimkan dengan membaca cepat. Tujuan membaca
cepat adalah untuk memperoleh banyak pemahaman dari bacaan.
Membaca ekstensif ada 3 :
a. Membaca Survai
Membaca survai adalah kegiatan
membaca untuk mengetahui secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan dibaca
lebih mendalam. Tujuan membaca survai adalah untuk
mengetahui anatomi buku, gambaran umum isi buku, dan mutu buku. Anatomi buku
adalah bagian-bagian buku yang meliputi pendahuluan, isi, dan penutup.
Yang dilakukan seseorang ketika membaca survai adalah sebagai berikut :
(a) memeriksa judul bacaan/buku, kata pengantar, daftar isi dan malihat abstrak(jika ada),
(b) memeriksa bagian terahkir dari isi (kesimpulan) jika ada,
(c) memeriksa indeks dan apendiks(jika ada).
Yang dilakukan seseorang ketika membaca survai adalah sebagai berikut :
(a) memeriksa judul bacaan/buku, kata pengantar, daftar isi dan malihat abstrak(jika ada),
(b) memeriksa bagian terahkir dari isi (kesimpulan) jika ada,
(c) memeriksa indeks dan apendiks(jika ada).
b. Membaca Sekilas (Skimming)
Membaca sekilas adalah
kegiatan membaca dengan mengandalkan kecepatan gerak mata dalam melihat dan
memperhatikan bahan tertulis yang dibacanya dengan tujuan untuk mendapatkan
informasi secara cepat.
Teknik membaca skimming digunakan dengan
lima tujuan, yaitu mengenal topik bacaan, opini, bagian penting, organisasi
bacaan, penyegaran, dan memperoleh kesan umum (Harjasujana dan Mulyati
!((&:64-64, Soedarsono 2004:88-89, Widyamartaya 2004:44, dan Tarigan
1994:32)
Metode yang digunakan dalam melatihkan membaca cepat adalah :
(a) metode kosakata; metode yang berusaha untuk menambah kosakata.
(b) Metode motivasi; metode yang berusaha memotivasi pembaca(pemula) yang mengalami hambatan.
(c) Metode gerak mata; metode yang mengembangkan kecepatan membaca dengan menigkatkan kecepatan gerak mata.
Hambatan-hambatan yang dapat mengurangi kecepatan mambaca :
(a) vokalisai atau berguman ketika membaca,
(b) membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara,
(c) kepala bergerak searah tulisan yang dibaca,
(d) subvokalisasi; suara yang biasa ikut membaca di dalam pikiran kita,
(e) jari tangan selalu menunjuk tulisa yang sedang kit abaca,
(f) gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.
Metode yang digunakan dalam melatihkan membaca cepat adalah :
(a) metode kosakata; metode yang berusaha untuk menambah kosakata.
(b) Metode motivasi; metode yang berusaha memotivasi pembaca(pemula) yang mengalami hambatan.
(c) Metode gerak mata; metode yang mengembangkan kecepatan membaca dengan menigkatkan kecepatan gerak mata.
Hambatan-hambatan yang dapat mengurangi kecepatan mambaca :
(a) vokalisai atau berguman ketika membaca,
(b) membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara,
(c) kepala bergerak searah tulisan yang dibaca,
(d) subvokalisasi; suara yang biasa ikut membaca di dalam pikiran kita,
(e) jari tangan selalu menunjuk tulisa yang sedang kit abaca,
(f) gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.
c. Membaca Dangkal (Superficial
Reading)
Membaca dangkal pada dasarnya merupakan
kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman yang dangkal atau tidak terlalu
mendalam dari bahan bacaan yang dibaca. Membaca jenis ini biasanya dilakukan
bila pembaca bermaksud untuk mencari kesenangan atau kebahagiaan. Oleh karena
itu, jenis bacaannya pun betul-betul merupakan jenis bacaan ringan.. Misalnya,
majalah, novel, cerpen dan sebagainya. Membaca dangkal ini dilakukan dengan
santai.
Membaca Intensif adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa
yang seharusnya kita kuasai. Tujuan membaca
intensif adalah untuk memperoleh sukses dalam memahami penuh terhadap
argumen-argumen yang logis, urutan-urutan pola-pola teks, pola simbolisnya,
nada-nada tambahan yang bersifat emosional dan sosial, pola sikap dan tujuan
pengarang, dan sarana linguistik yang
dipergunakan (Tarigan 2008:37)
Membaca intensif meliputi:
a.
Membaca teliti
Membaca teliti merupakan membaca yang
dilakukan secara seksama. Membaca ini bertujuan untuk memahami secara detail
gagasan yang terdapat dalam terks bacaan tersebut untuk melihat organisasi
penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si penulis.
b.
Membaca pemahaman
Membaca pemahaman adalah membaca yang
dilakukan secara cermat yang digunakan untuk memperoleh pemahaman (sepenuhnya)
atas suatu bahan bacaan. Tujuan membaca pemahaman adalah mencari dan memperoleh
informasi yang mencakup pemahaman terhadap isi dan makna bacaan.
c.
Membaca kritis
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijakasana,
mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan,
baik makna baris-baris, makna antar baris, maupun makna balik baris.
Enam ciri membaca kritis :
1.
Melibatkan kemampuan
berpikir kritis
2.
Tidak begitu saja
menerima apa yang dikatakan penulis
3.
Berusaha mencari
kebenaran yang hakiki
4.
Selalu terlibat dengan
masalah gagasan dalam bacaan
5.
Mengolah bahan bacaan,
bukan mengingat
6.
Menggunakan hasil baca
untuk diingat dan diterapkan, bukan dilupakan
d.
Membaca ide atau
kreatif
Membaca ide adalah sejenis
kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide
yang terdapat pada bacaan.
Membaca kreatif adalah
kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menagkap makna tersurat, makna antar
baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk
kehidupan sehari-hari.
3.
Membaca Bahasa dan
Sastra
Membaca bahasa adalah membaca yang
mengutamakan bahasa bacaan (Soedjono 1983:109). Tujuan membaca bahasa adalah
memperbesar daya kata dan mengembangkan kosakata. Dalam memperbesar daya kata,
pembaca perlu mempunyai pengetahuan tentang linguistik.
Membaca sastra adalah kegiatan membaca
karya-karya sastra, baik kepentingan apresiasi, maupun kepentingan studi atau
pengkajian. Apabila seseorang dapat
mengenal serta mengerti seluk beluk bahasa dalam suatu karya sastra maka semakin
mudah dia memahami isinya serta dapat membedakan antara bahasa ilmiah dan
bahasa sastra.
0 komentar:
Posting Komentar